Maqam Ibrahim adalah sebuah bangunan kecil yang terletak di sebelah timur Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah. Bangunan ini menampung sebuah batu yang diyakini sebagai bekas pijakan Nabi Ibrahim AS saat membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.


Batu Maqam Ibrahim memiliki sejarah panjang dan penuh makna. Konon, batu ini awalnya menempel pada dinding Ka’bah. Namun, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, batu tersebut dipindahkan beberapa meter dari Ka’bah untuk memberikan ruang bagi jamaah yang melakukan tawaf.


Maqam Ibrahim bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga tempat yang mustajab untuk berdoa. Banyak jamaah haji dan umrah yang menyempatkan diri untuk berdoa di Maqam Ibrahim, dengan harapan doa mereka dikabulkan oleh Allah SWT.


Di sekitar Maqam Ibrahim terdapat beberapa tempat penting lainnya, seperti Multazam, Hijir Ismail, dan Sumur Zamzam. Multazam adalah area antara Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad yang diyakini sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Hijir Ismail adalah bangunan kecil yang terletak di sebelah utara Ka’bah, yang diyakini sebagai tempat Nabi Ismail AS disembunyikan dari musuhnya. Sumur Zamzam adalah mata air yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan.


Maqam Ibrahim adalah salah satu tempat paling suci dalam agama Islam dan menjadi bagian penting dari ibadah haji dan umrah. Bagi umat Islam, mengunjungi Maqam Ibrahim merupakan sebuah pengalaman spiritual yang tak terlupakan.


Al-maqam berarti tempat berdirinya Nabi Ibrahim ketika dulu membangun Kabah bersama Nabi Ismail. Maqam Ibrahim merupakan bekas pijakan beliau. Saat jemaah haji atau umrah melaksanakan thawaf dan melintasi maqam Ibrahim tersebut dianjurkan melafalkan doa melintasi maqam Ibrahim.


رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ سَدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ سَدْقٍ وَاجْعَلْ لِى مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wakhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaanan nashiiran wa qul jaa’al haqqu wa zahaqal baathila innal baathila kaana zahuuqa


Artinya: Wahai Tuhanku, masukkanlah aku secara benar dan keluarkanlah pula aku secara benar, berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasan yang menolong. Dan katakanlah, ‘yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil adalah sesuatu yang pasti lenyap.